Tak Hanya Wanita yang Harus Bercermin

15 Jun 2023  | 267x | Ditulis oleh : Team
Tak Hanya Wanita yang Harus Bercermin

Sebagian konflik yang terjadi dalam rumah tangga, terkadang istrilah yang sering merasa bersalah. Hal ini karena fitrah seorang wanita yang lebih mendahulukan perasaannya yang lembut. Sehingga mungkin kesalahan itu berasal dari suami namun istri yang capek-capek berkaca (instropeksi diri) dengan demikian mana mungkin konflik akan selesai sedangkan sumber masalahnya tidak mau untuk mengakui bahwa dirinya sudah keliru.

Sejatinya seorang suami haruslah membuka hati nuraninya, agar suami juga lebih berinstropeksi diri untuk terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Sudah benarkah dirianda wahai para suami? Keluarga yang diidam-idamkan oleh setiap pasang suami dan istri adalah keluarga yang bahagia dunia hingga akhirat, bersatu padu dan bahu membahu untuk melewati masa didunia yang hanya sebantar. Mengalahkan hawa nafsu dan melakukan ketaatan-ketaatan kepada-Nya.

Kesalahan suami yang terkadang tidak disadari oleh sang suami

  • Tidak mengajarkan ilmu agama dan hukum syariat kepada istrinya

Banyak istri yang tidak mengetahui bagaimana cara sholat yang benar, bagimana hukum haid dan nifas, bagimana berprilaku terhadap suami secara syar’I, bagimana mendidik anak secara islam, bahkan terkadang ada diantara para istri yang terjerumus ke dalam berbagai jenis kesyrikan.

Sayangnya, banyak suami yang hanya memperhatikan istrinya dan megajarkan bagaimana cara memasak, cara berdandan dan lain sebaginya, dan banyak suami yang menuntut hal tentang istri harus bisa memasak, menghidangkan dan melayani suami dengan baik tanpa memberikan ilmunya atau tata cara beribadah, atau bertanya kepada istrinya apakah sudah bisa menganal agama islam dengan baik dan benar sesuai dengan sunnah dan al-qur’an.

Hendaknya seorang suami sering menghadiahkan buku-buku tentang islam dan hukum-hukumnya, kemudian mempelajarinya bersama-sama, berdiskusi dan meringkas isi bukunya bersama-sama.

  • Mencari-cari kesalahan dan kekurangan istri

Hendaknya seorang suami bersabar dan menahan diri dari kekurangan yang ada pada istrinya, juga ketika istri tidak melaksankan kewajibannya dengan benar. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasalam bersabda, yang artinya : “Bersikap baiklah kepada istri. Karena mereka tercipta dari tulang usuk. Dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atas. Jika kamu hendak meluruskannya niscaya kamu akan mematahkannya. Dan jika kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Maka bersikap baiklah kepada para istri.”

Hadits tersebut memiliki pelajaran yang sangat agung, diantaranya meluruskan bengkoknya istri harus dengan lembut sehingga tidak mematahkannya, namun juga tidak dibiarkan saja karena akan tetap bengkok, apalagi jika benkoknya itu bisa menjalar menjadi kemaksiatan atau kemungkaran.

  • Pemberian hukuman yang tidak sesuai dengan kesalahan istri

Ini termasuk bentuk kezhaliman terhadap istri, diantara bentuk hukuman yang zhalim itu emnggunakan pukulan. Tahapan yang benar adalah nasihat terlebih dahulu, kemudian pisah di tepat tidur, kemudian daru dengan pukulan yang bukan untuk menyakiti.

  • Pelit dalam menafkahi istri

Sesungguhnya kewajiban suami adalah memberikan nafkah kepada istrinya dan itu telah ditetapkan dalam  al Qur’an, hadits dan juga ijma’. Allah berfirman yang artinya : “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.” Qs Al-Baqarah : 233.

  • Sikap keras, kasar, dan tidak lembut terhadap istri

Hendaknya seorang suami berakhlak bagus terhadap isrinya, dengan sikao lembut, dan menjauhi sikap kasar. Diantara bentuk sikap lembut seorang suami kepada istri seperti membahagiakan istri dengan canda-canda yang dibolehkan, berlomba dengan istrinya, menyuapi makanan untuk istrinya, memanggilnya dengan panggilan-panggilan mesra dan lain sebaginya.

  • Kesombongan suami membantu istri dalam urusan rumah

Kesalahan yang banyak menjangkiti para suami yang menyadai bahwa dirinya adalah pemimpin dalam keluarga, yang harus ditaati. Bahkan ada diantara mereka yang menganggapnya sebagai bentuk kejantanan, sedangkan membantu pekerjaan rumah adalah hal yang dapat merusak kelaki-lakiannya.

Padahal menurut Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, laki-laki yang paling utama adalah tidak segan-segan membantu pekerjaan istrinya.

  • Menyebarkan rahasia dan aib istrinya

Nabi shallallhu’alahi wasalam telah bersabda yang artinya : “ Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli istrinya dan istrinya menggaulinya, kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia istrinya.” (HR. Muslim)

  • Keterburu-buruan dalam menceraikan istri

Wahai suami yang mulia, sesungguhnya hubungan antara engkau dan istrimu adalah hubungan yang kuat lagi suci. Hal ini bisa ditunjukkan dengan penamaan hubungan pernikahan ini sebagai al-ghalizh (perjanjian yang kuat).

Dan hendaknya kata-kata cerai itu tidak digunakan sebaga bahan candaan atau mainan. Dan perlu diketahui oleh setiap suami, dia tidak boleh menceraikan istrinya ketika sedang haid, atau ketika suci namun telah digauli pada masa suci itu, atau menceraikannya dengan tiga kali talak dalam sekali waktu.

  • Berpoligami tanpa memperhatikan ketentuan syariat

Menikah untuk yang kedua kali, ketiga kali dan yang keempat kali merupakan salah satu perkara yang Allah syariatkan. Akan tetapi yang menjadi catatan disini bahwa sebagian orang yang ingin menerapkan syariat ini atau yang memang benar telah menerapkannya, tidak memperhatikan sikapnya yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban serta tanggung jawabnya terhadap para istri, terutama tanggung jawab terhadap istri yang pertama dan anak-anaknya.

Wahai para suami yang mulia, sesungguhnya poligami memang benar merupakan syariat islam, akan tetapi jika seseorang tidak mampu melaksanakannya dengan baik, tidak memenuhi syarit-syariat dan tidak memikul tanggung jawabnya, hal ini hanya akan merusak rumah tangga, menghancurkan anak-anak dan akan menambah permasalahan kelaurga dan masyarakat.

  • Lemahnya kecemburuan

Ini adalah salah satu oenyakit yang sangat disayangkan, telah banyak tesebar dikalangan kaum muslimin. Banyak sekali suami yang membiarkan keelokan, keindahan dan kecantikan istrinya untuk dinikmati oleh banyak orang.

Suami bahkan membiarkan istrinya menampakkan auratnya ketika keluar rumah, membiarkan berkumpul dengan lelaki dan bahkan ada sebagian orang yang merasa bangga jika memiliki istri cantik yang bisa dinikmati oleh siapa saja yang melihatnya.

Padahal seorang wanita di mata islam adalah makhluk yang sangat mulia, sehingga keindahannya dan keeolakannya hanya diperuntukkan bagi suaminya saja, tidak diumbar kemana-mana.

Jika anda, suami yang termasuk mempunyai salah satu bahkan lebih kesalahan-kesalahan diatas, maka segeralah taubat. Seperti istrimu yang dengan mudah mengulurkan tangannya, maka hendaknya dirimu wahai para suami menteladaninya, menekan egomu, dan katakana “maafkan kesalahanku selama ini, duhai sayangku.”

Maka badai yang menerjang biduk rumah tangga akan tergantikan dengan semilir sepoi yang membawa rumah tangga ke dermaga cinta.

#Tag
Artikel Terkait
 
Mungkin Kamu Juga Suka
RajaKomen
Scroll Top